TIP MENANAMKAN AQIDAH PADA ANAK
Anak adalah investasi utama kita, bukan harta bukan uang yang bisa membrtikan kemanfaatan ketika kita sudah tarbujur tak berdaya, doa anak sholih adalah diantara jariyah yang kita punya
tapi tidak semua anak akan bermanfaat, hanya anak sholih saja yg bisa diharapkan, anak yang aqidahnya lurus
x
x
Lantas bagimanakah kita menanamkan pendidikan akidah
pada anak di zaman seperti sekarang ini?
Pertama, dekatkan mereka dengan kisah-kisah atau cerita yang
mengesakan Allah Ta’ala.
Terkait hal ini para orangtua sebenarnya tidak perlu bingung
atau kehabisan bahan dalam mengulas masalah cerita atau kisah. Karena,
Al-Qur’an sendiri memiliki banyak kisah inspiratif yang semuanya menanamkan
nilai ketauhidan.
Kedua, ajak anak mengaktualisasikan akidah
dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah langkah di atas, selanjutnya tugas kita sebagai orangtua
adalah mengajak mereka untuk mengaktualisasikan akidah dalam kehidupan
sehari-hari.
Ketiga, mendorong anak-anak untuk serius dalam
menuntut ilmu dengan berguru pada orang yang kita anggap bisa membantu
membentuk frame berpikir
islami pada anak. Dengan cara apa? Di antaranya adalah dengan mencarikan guru
yang bisa menyelamatkan dan menguatkan akidah mereka.
1.
Memanggil dengan panggilan
yg lembut dan positip
2.
Memberi kesempatan bermain
3.
Mengajarkan akhlaq mulia
4.
Mengajari anak sholat sejak
dini
5.
Mengajari sopan santun kdan
keberanian
6.
Berlaku adil sesuai jenis
kelamin
10 kata positip yg menanamkan kepercayaan dan bangga diri
1.
Aku sangat cinta kepadamu
angkatlah kepalamu karena kamu anakku
2.
Aku bangga bahagia punya
anak seperti kamu (rasul datangi dan peluk dia, bukan nya manggil)
Adak daokter dari kanada yg membuatnya masuk
islam, diangkat dan dicium di bibirnya Membantu kecerdasan anak
3.
Kita puji anak kita kita
tunjukkan kecerdasanya
4.
Kamu cantik kamu manis, gagah
dan saya suka dengar suara kamu
5.
Dengan kehadiran kamu
menambah kebahagiaan
6.
Kamu anak hebat dan
kehebatanmu tidak ada batasnya
7.
Selalu membawa anak
terlibat dalam musyawarah keluarga
8.
Senantiasa memuji dia
dihadapan kawan kawannya dg wajar
9.
Mendoakan dia sambil angkat
tangan dan usahakan dia mendengar
10.
Aku suka kamu karena kamu
jujur
Jagalah Allah, Ia Akan Menjagamu
عبْد الله بن عَبّاسٍ
-رَضِي اللهُ عَنْهُما-
قالَ:
كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ
-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-
يَوْمًا، فَقَالَ:
((يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ))
Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan,
suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau
bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah,
niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu.
Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak
memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat
bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh
selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu
untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan
membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah
diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”
Komentar
Posting Komentar